Tips Mendaki Gunung #1: Persiapan Pendakian Gunung

By 00:07

Pendaki Gunung Gede

Salam rimba buat kamu, bro sensation seeker!

Kenapa gue panggil sensation seeker? Zuckerma bilang para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking [pemburuan sensasi] tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan /kepercayaan diri].
Apalagiii semenjak momentnya Soe hok Gie dan Film "5 Centi".. Banyak orang-orang yang begitu ngedewain Soe Hok Gie walau dia sendiri gak tau apa yang diteladanin dari Soe Hok Gie kecuali semangat buat naik gunung -_-

Apapun itu, penting bagi untuk yang semangat mendaki gak meniru Film "5 Centi" secara kaffah (keseluruhan).. Gila apa naik gunung tertinggi se-pulau Jawa gak pake persiapan fisik sebelumnya dan peralatan yang memadai, cuma modal surprise tanpa tau diajak mau ke mana.. Hiking tapi pake pakaian yang gak memenuhi standard, bawa minuman yang kelewat pelit dan sebagainya..

Men, ngedaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan ini memerlukan kondisi kebugaran pendaki yang prima. Bahkan untuk pendaki pro sekalipun. Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang dalam aktivitasnya yang diistilahkan dengan bahaya obyektif dan bahaya subyektif.

Bahaya obyektif adalah bahaya yang datang dari sifat-sifat alam itu sendiri. Misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin ditambah angin yang membekukan, adanya hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir sekaligus berisiko jatuhnya batu-batuan, dan malam yang gelap pekat. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia.
Meski gak bisa diubah, sebenarnya pendaki dapat mengurangi dampak negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk melindungi diri dari dinginnya udara. Membawa tenda untuk melindungi diri dari hujan bila berkemah, membawa lampu senter, dan sebagainya.

Sementara bahaya subyektif datangnya dari diri orang itu sendiri, yaitu seberapa siap dia dapat mendaki gunung. Apakah dia cukup sehat, cukup kuat, pengetahuannya tentang peta kompas memadai (karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas di gunung), dan sebagainya.
Sebagai gambaran, Badan SAR Nasional mendata bahwa dari bulan Januari 1998 sampai dengan April 2001 tercatat 47 korban pendakian gunung di Indonesia yang terdiri dari 10 orang meninggal, 8 orang hilang, 29 orang selamat, 2 orang luka berat dan 1 orang luka ringan, dari seluruh pendakian yang tercatat (Badan SAR Nasional, 2001)
Data lain, sejak tahun 1969 sampai 2001, gunung Gede dan Pangrango di Jawa Barat telah memakan korban jiwa sebanyak 34 orang. Selanjutnya, dari 4000 orang yang berusaha mendaki puncak Everest sebagai puncak gunung tertinggi di dunia, hanya 400 orang yang berhasil mencapai puncak dan sekitar 100 orang meninggal. Rata-rata kecelakaan yang terjadi pada pendakian dibawah 8000 m telah tercatat sebanyak 25% pada setiap periode pendakian.

Kedua bahaya itu dapat jauh dikurangi dengan persiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
1. Luruskan niat lo sob! Saran gue sih, jangan niat buat pamer ya Sob. Sombong hak prerogratif Allah. Kita bisa naik gunung juga kehendak Allah :D
Coba kita lurusin niat, kalo kita naik gunung adalah dalam rangka menjalankan perintah Allah di Al-ankabut: 20
قُلْ سِيرُوا فِي الأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  (سورة العنكبوت: 20)
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabut: 20)
Insya Allah, jika niat kita murni ibadah, Allah dan segala makhluk-Nya akan melindungi kita. Seandainya kita terkena musibah di perjalanan pun, semoga berimbalan kebaikan berlipat ganda.

2. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
3. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki. Ini berfungsi banget buat tubuh lo biar gak kaget sob. Jika fisik kita belum terbiasa gerak, lalu kita paksain buat naik gunung, itu bisa bahaya banget Sob. Makan bergizi beberapa hari sebelum ndaki, ngerti jadwal menstruasi juga penting banget sob.
4. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras
5. Persiapkan kebutuhan logistik dengan mateng! Coba dilist apa aja kebutuhan logistik yang diperlukan dan sesuaikan kuantitasnya. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
6. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
7. Kumpul sama komunitas pecinta gunung. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
8. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

9. Pahami bahaya dan cara memitigasinya. Gunung itu memang cantik, tapi mendakinya gak selalu mulus seperti bidadari cantik Sob. Kita harus selalu siap siaga buat kemungkinan buruknya. Sebelum naik gunung, pahami bahaya apa aja yang mungkin ngehadang pendakian gunung lo Sob dan juga gimana caranya untuk menghadapi masalah itu.

Nah itu Sobat sensation seeker, tips-tips untuk mendaki gunung yang Islamia share kali ini. Emang gak sebaiknya resiko ngedaki gunung mensurutkan niat kita buat tadabbur alam ke gunung. Tapi, jangan sampe juga kita ngeremehin. Nyawa kita berharga sob. Jangan sampe melayang cuma gara-gara hal konyol hehe.. oke gitu sob. Sampai jumpa di puncak!

You Might Also Like

0 komentar