Panduan Wisata di Jepang untuk Wisatawan Muslim - Tips Beribadah di Jepang
Panduan Wisata di Jepang untuk Wisatawan Muslim
Tips untuk beribadah di Jepang
(Sebelumnya: Tips Memilih Makanan di Jepang)
Mesjid-mesjid di Jepang
Dua mesjid yang cukup besar dan terkenal di Jepang adalah Mesjid Camii Tokyo yang berlokasi di dekat stasiun Yoyogi Uehara, Tokyo dan Mesjid Kobe di kota Kobe.
Mesjid Camii Tokyo merupakan masjid terbesar di Jepang yang berdiri di atas tanah seluas 734 m2 dengan total luas bangunan 1477m2. Ornamen arsitektural mesjid ini sangat indah sehingga orang Jepang non-muslim pun banyak yang berkunjung untuk melihat keindahannya. Mesjid ini juga merangkap sebagai pusat kebudayaan Turki.
Mesjid Kobe adalah mesjid tertua di Jepang, yang dibangun pada Oktober 1935. Mesjid ini terletak di Kitano-cho, Kobe. Walaupun pada tahun 1995 kota Kobe dilanda gempa besar yang menewaskan ribuan jiwa tetapi bangungan mesjid ini tidak mengalami kerusakan berarti.
Selain dua mesjid besar di atas, di Tokyo juga terdapat beberapa masjid/musholla antara lain Mesjid Otsuka yang terletak di dekat Ikebukuro, Mesjid Dar-el Arqam di Asakusa, Mesjid As-Salam di Okachimachi, juga di dalam Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) , Meguro.
Untuk daerah Jepang Tengah, terdapat Mesjid Nagoya. Mesjid yang berdiri pada tahun 1998 ini terletak di Nakamura-ku, Nagoya dan dapat ditempuh dengan jalan kaki dari stasiun subway Honjin. Mesjid ini terdiri atas empat lantai. Lantai satu adalah pusat kebudayaan Islam, lantai 2 adalah tempat sholat untuk wanita, lantai 3 dan 4 adalah tempat sholat pria.
Sementara di pulau Kyushu yang terletak di selatan Jepang, terdapat mesjid Fukuoka yang terletak di Higashi-ku, Fukuoka dan dapat dicapai dengan berjalan kaki 1 menit dari stasiun JR Hakozaki.
Informasi lengkap mengenai lokasi masjid di kota-kota besar di Jepang, dapat dilihat di situs berikut.
Contoh akses menuju Mesjid Camii Tokyo dari beberapa stasiun besar adalah sebagai berikut:
Dari stasiun Tokyo:
Naik subway Marunouchi Line sampai stasiun Otemachi, lalu ganti ke subway Chiyoda Line dan turun di stasiun Yoyogi Uehara.
Dari stasiun Shinjuku:
Naik kereta Odakyu Line dan turun di stasiun Yoyogi Uehara.
Dari stasiun Shibuya:
Naik subway Fukutoshin Line sampai stasiun Meiji-jinggu lalu ganti ke subway Chiyoda line dan turun di stasiun Yoyogi Uehara.
Akses menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dari beberapa stasiun utama:
Dari stasiun Tokyo, stasiun Shinagawa, stasiun Shibuya, stasiun Shinjuku:
Naik JR Yamanote line dan turun di stasiun Meguro, setelah itu berjalan kaki sekitar 10 menit atau naik taksi.
Arah kiblat dan waktu sholat
・Arah Kiblat
Arah kiblat di beberapa kota-kota besar di Jepang adalah sebagai berikut: Tokyo 293,02°, Yokohama 293,01°, Nagoya 291,54°, Osaka 290,84°, Kyoto 290,95°, Fukuoka 288,39°, Sendai 293,50°, Sapporo 293,36°ke arah barat laut.
Beberapa situs atau aplikasi ponsel juga dapat membantu kita menentukan arah kiblat. Misalnya dalam situs berikut, derajat arah kiblat dapat diketahui dengan memasukkan nama kota yang disinggahi.
Contoh arah kiblat dari Tokyo, arah 293,02°
・Waktu Sholat
Seperti di negara empat musim lainnya, di Jepang waktu sholat pun berbeda di tiap musim. Jadwal waktu sholat di Jepang dapat didapat diaplikasi ponsel seperti Islamic Compass (iPhone), Muslim’s Prayer Times (android), Athan Azan, Prayer Times, Qiblah (blackberry), atau di beberapa situs informasi waktu sholat seperti situs berikut:
Beribadah di tempat umum
Sebagian besar fasilitas umum seperti hotel, gedung pertemuan dan pertokoan, tidak menyediakan tempat beribadah maupun petunjuk arah kiblat di dalam ruangan. Jika sulit menemukan tempat ibadah, anda bisa memanfaatkan tanah / tempat kosong yang tidak ramai dilewati orang, seperti taman atau tanah kosong.
Agar tidak kesulitan untuk beribadah di tempat umum, bawalah sajadah tipis dan mukena lipat bagi wanita.
Kamar mandi dan kamar kecil di Jepang
Tentang kamar mandi
Di beberapa penginapan seperti penginapan tradisional, terkadang tidak ada kamar mandi di masing-masing kamar, melainkan hanya tempat pemandian bersama atau daiyokujo. Walaupun tempat mandi pria dan wanita terpisah, di dalam area pemandian tidak boleh menggunakan penutup badan sama sekali (termasuk handuk).
Sedangkan di beberapa hotel modern atau penginapan besar, selain kamar mandi di masing-masing kamar, juga disediakan kamar pemandian air panas pribadi yang dapat direservasi.
Informasi mengenai kamar mandi dan fasilitas hotel/penginapan lainnya dapat diperiksa di situs masing-masing penginapan atau ditanyakan langsung ke staf hotel atau pemandu wisata.
Tentang kamar kecil
Di beberapa fasilitas umum seperti taman atau stasiun, banyak ditemukan toilet yang hanya menyediakan tissue tanpa ada air untuk membasuh. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa tissue basah atau membawa air di botol kecil. Sedangkan, di bandara, hotel besar, atau pusat pertokoan besar, biasanya dilengkapi dengan bidet (kloset dengan alat penyemprot air pembasuh otomatis).
0 komentar