Paket Tour Wisata Live-In Village Cinunuk, Bandung
Paket Tour Wisata Live-In Village Cinunuk, Bandung
Highlight:
Desa Wisata Cinunuk, Bandung
Desired Learning Outcomes:
- Meningkatnya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME
- Meningkatnya kecintaan dan wawasan budaya lokal
- Meningkatnya kepekaan sosial dan kemampuan memberdayakan masyarakat
Aktivitas Seru:
- Menapaki persawahan dan menyerap filosofi mengagumkan
- Menikmati penampilan kesenian yang hebat
- Bermain puluhan permainan tradisional
- Mencicipi beragam jajanan tradisional
Deskripsi Singkat
Kampung seni Cinunuk berada di kaki Gunung Manglayang dengan luas 1,8 hektar. Di sini Anda bisa menikmati seni dan budaya Sunda sambil mencicipi makanan khas tradisional Sunda seperti bengkerok, keripik, singkong, peuyeum, dan rangginang.
Desa Wisata Cinunuk merupakan desa kelahiran dari pelopor Wayang Golek. Wayang golek sendiri adalah seni tradisional Sunda yang sangat populer di wilayah tanah Pasundan. Istilah golek merujuk pada dua makna, kata kerja kata golek bermakna mencari. Kata benda golek bermakna boneka kayu. Ada dua macam wayang golek yakni wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda.
Seni benjang merupakan kesenian asli Jawa Barat yang berkembang di kaki gunung Manglayang. Tepatnya di sekitar Ujungberung, Cibolerang sampai Cinunuk. Kesenian Benjang mulai dikenalkan sekitar tahun 1918. Kesenian Benjang adalah suatu seni bela diri tradisional yang memiliki ciri khas. Ciri khasnya itu ada pada teknik-teknik gerakannya, diantaranya teknik dengkek (menjepit leher) teknik ngangkat (mengangkat orang), dan teknik beulit (membelit kaki lawan dengan kaki kita). Teknik beulit terdiri tiga macam, yaitu beulit dalam, beulit luar, dan beulit samping. Berbagai teknik kuncian tersebut tergolong sebagai teknik kuncian yang mematikan dalam seni bela diri. Benjang juga terkenal sebagai olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan badan. Selain itu, benjang juga mengajarkan seseorang menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggungjawab, dan memiliki jiwa pemaaf.
Tari ketuk tilu khas Sunda. Nama ketuk tilu sendiri diambil dari salah satu pengiringnya yaitu boning yang dipukul tiga kali sebagai isyarat bagi alat instrumen lainnya. Lirik yang meyertai berupa pantun. Liriknya kebanyakan dipersiapkan sebelum pertunjukan, tapi tidak menutup kemungkinan lirik tercipta secara spontan. Tari ketuk tilu itu dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama si pengiring melantunkan irama rebab, kendang maupun gamelan untuk menarik perhatian masyarakat. Bagian kedua, setelah semua orang berkumpul, muncullah para penari yang memperkenalkan diri sembari berlenggak-lenggok. Bagian ketiga atau bagian puncak ialah saat pertunjukkan dimulai. Penonton akan diajak menari berpasangan bersama si penari.
Selain melihat seni pertunjukkan, Anda juga diberi kesempatan untuk mengajak anak-anak Anda bermain permainan tradisional seperti egrang atau pistol-pistolan. Anda juga berkesempatan untuk melihat rumah adat panggung dengan dinding bambu dan beratap rumbia. Tentunya kenikmatan menyaksikan semua itu dilengkapi dengan pemandangan sekeliling yang bersuasana asri, seperti keberadaan pohon tangkil, lengkeng, bambu tali, asam, dan peuteuy. Di sana juga ada banyak saung yang memiliki fungsi khusus. Misalnya saung kamonesan digunakan untuk menyimpan topeng dan wayang golek. Saung wreti menyimpan perabot rumah tangga, seperti gentong, kentongan, dan caping. Saung lisung digunakan untuk menyimpan lesung kayu.
Kampung Wisata Cinunuk berjarak hanya setengah jam dari Kota Bandung. Merupakan sebuah pilihan yang tepat untuk melakukan live-in village dalam waktu yang singkat namun bisa mendapatkan banyak hal.
Paket Sudah Termasuk:
- Tour Guide dan trainer berpengalaman
- AC Transportation with TV/Audio, Seatbelt
- Sopir profesional dan BBM
- Makan utama
- Snack
- Buku pedoman
- Dokumentasi oleh JSTV
- Refleksi dan pemaknaan Islami
- Gratis 1 orang tiap 30 orang
0 komentar