Pulau Alor, Mutiara Islam yang Terabaikan
Pulau Alor seluas 2.119 Km² yg terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini sangat cocok sekali untuk dijadikan tempat berwisata religi, wisata sejarah, wisata pemberdayaan masyarakat, bulan madu dan wisata lainnya yang akan sulit sekali kamu lupain.
Pulau ini memiliki daya tarik wisatawan mancanegara yang utama seperti Baruna’s Dive Sites at Alor, yakni 18 titik penyelaman berkelas dunia. Baruna’s Point, Never Wall, Cave Point, Barrel Sponge Wall, Mola Point, Night Snacks, Alor Expree / Alor Dreaming, Rocky Point, Three Coconuts, Moving Pictures, Eagle Ray Point, Rahim’s Point, Tuna Channel, Anemone Country, Sharks Reeway, Octopus Garden, Captain’s Choice, dan The Refrigerator.
Di pulau ini jg terdapat Al quran yang terbuat dari kulit kayu dan masjid tua di desa Lerabaing. Al quran ini adalah peninggalan kesultanan Tarnate ketika mereka membawa Islam masuk ke Kabupaten Alor sekitar tahun 1519 masehi.
Selain dikenal sebagai Negeri Nusa Kenari, Pulau Alor juga memiliki julukan Negeri Seribu Moko, itu tidaklah mengherankan karena memang moko telah berperan penting bagi masyarakat Alor sejak zaman dahulu. Ada ribuan Moko yg tersebar di kepulauan ini.
Dengan banyaknya potensi ini, sangat disayangkan pulau ini memiliki aksesibilitas yang masih minim. Kesejahteraan masyarakat di pulau ini masih tergolong rendah. Sehingga sangat cocok bagi Anda yang memiliki kepekaan sosial dan ingin melaksanakan CSR, KKN, Live-in village dst. Kami memiliki data yg cukup lengkap mengenai kondisi pulau ini dan jaringan dgn stakeholder.
Islamia Tour Travel siap menemani Anda dalam semua kegiatan Anda di Pulau Alor ini. Kami menawarkan fasilitas yang sangat lengkap dan berkualitas dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp2.000.000.
Silakan hubungi 087838272382 atau klik website kami Islamiatour.wix.com/home.
Terima Kasih, Semoga Sukses Selalu
http://sejarah.kompasiana.com/2013/06/08/jangan-heran-al-quran-tertua-di-asia-ada-di-alor-ntt-567050.html
Al quran yang terbuat dari kulit kayu dan masjid tua di desa Lerabaing. Konon menurut kisah orang tua setempat, Al quran yang dibuat dari kulit kayu dengan tulisan tangan itu, adalah peninggalan kesultanan Tarnate ketika mereka membawa Islam masuk ke Kabupaten Alor sekitar tahun 1519 masehi.
Masjid tua yang masih berdiri kokoh itu dibangun dengan arsitektur khas Tranate pada tahun 1633 masehi. Takjubnya, masjid yang dibangun itu tak menggunakan peralatan moderen. Antara satu tiang dan tiang bangunan lainnya disambung dengan tidak menggunakan paku atau pen kayu. Antara satu tiang dan tiang lainnya hanya saling mengait. Kendatipun demikian, masjid tua yang dibangun pada tahun 1633 masehi itu tak pernah roboh oleh terpaan angin dan badai hingga hari ini.
http://www.transtiket.com/images/news/Pulau%20Alor.jpg
http://dians999.files.wordpress.com/2012/10/peta-ntt_high2.png
0 komentar