Tempat Bersejarah Bagi Muhammadiyah

By 23:00 , , ,

Tempat Bersejarah Bagi Muhammadiyah - Islamia Travel


1. Kauman

(Kampung Kauman, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta)
Kauman adalah kampung yang mempunyai rangkaian dengan Keraton Yogyakarta. Lahirnya kampung Kauman dimulai dengan adanya penempatan abdi dalem pamethakan yang bertugas dalam bidang keagamaan, khususnya urusan kemasjidan, di sebuah lokasi khusus. Tanah tempat tinggal itu sebagai hadiah pengabdian mereka kepada Keraton. Beberapa keluarga abdi dalem itu kemudian membentuk masyarakat, yang disebut dengan masyarakat Kauman. Lokasi tinggal dari masyarakat Kauman disebut dengan nama kampung Kauman. Pada perkembangannya masyarakat Kauman memiliki ikatan kekeluargaan yang pekat, hal ini terjadi dikarenakan adanya ikatan yang kuat antar abdi dalem pamethakan yang mendorong terjadinya perkawinan endogami.

Kampung Kauman terletak tepat di barat Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Wilayahnya tidak terlalu luas hanya 192.000 meter persegi yang sebelah utara dibatasi Jl. KH Ahmad Dahlan, sebelah barat Jl. Nyai Ahmad Dahlan (dahulu Jl. Gerjen), dan sebelah selatan Jl. Kauman. Lingkungan perumahan di kampung Kauman sangat padat dengan gang-gang kecil di dalamnya, akan sangat terasa keramahan penduduk dan suasana kampung religius Muhammadiyah ini akan sangat terasa.
Pada 1912 Muhammadiyah didirikan di kampung ini oleh KH. Ahmad Dahlan. Pada mulanya masyarakat Kauman tidak menerima ajaran Muhammadiyah namun selanjutnya kampung ini menjadi kampung yang sangat fanatik dengan Muhammadiyah. Banyak pimpinan Muhammadiyah di awal kelahirannya yang muncul dari kampung ini. Bagaimanapun perkembangan Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari kampung ini. Kauman menjadi saksi tumbuh, berkembang dan majunya Muhammadiyah yang kini sudah menginjak usia 1 abad.
Heritage Muhammadiyah yang ada di kampung ini antara lain:
  1. Masjid Besar Kraton Yogyakarta
  2. Langgar Kidoel Kiai Dahlan (terletak di komplek rumah keluarga)
  3. Sekolah Pawiyatan (sekarang menjadi SD Muhammadiyah Kauman)
  4. Makam Nyi Ahmad Dahlan (sebelah barat Masjid Besar Kauman)
  5. Ndalem Pengulon (rumah penghulu)
  6. gedung Pesantren (TK ABA Kauman yang merupakan TK ABA pertama)
  7. Mushala ‘Aisyiyah (masih menjadi mushala khusus wanita di kampung Kauman)
  8. rumah keluarga pimpinan-pimpinan Muhammadiyah: KH. Ahmad Dahlan, KH. Ibrahim, KH. Hadjid, KH. Fakhruddin, KH. Yunus Anis dan Ki Bagus Hadikusuma
  9. Amal usaha Muhammadiyah: PKU Muhammadiyah, Toko Buku dan Kantor redaksi Majalah Suara Muhammadiyah.
  1. SURONATAN
(Kampung Suronatan, Kec.Ngampilan, Kota Yogyakarta)
Suronatan merupakan kampung kecil yang sekarang hanya terdiri dari satu rukun warga. Untuk ukuran kampung memang kecil, namun untuk ukurang rukun warga sangatlah luas. Kampung ini merupakan kampung terdekat dari kampung kelahiran Muhammadiyah. Terletak tepat di barat kampung Kauman yang hanya dibatasi Jl. Nyi Ahmad Dahlan (yang dulu bernama Jl. Gerjen), dua kampung ini juga menyimpan memori panjang perkembangan Muhammadiyah.
Di kampung Suronatan terdapat SD Muhammadiyah Suronatan yang merupakan sekolah yang didirikan langsung oleh KH. Ahmad Dahlan pada 1918. Di kampung ini juga pernah berdiri Sekolah Muballigh Tabligh Muhammadiyah yang merupakan sekolah pencetak da’i Muhammadiyah (Madrasah Tabligh School/Madrasah Muballighin), kini sekolah tersebut dikembangkan menjadi Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) yang terletak di Jl. Kaliurang dekat Pusbang Muhammadiyah. Masjid Taqwa Suronatan juga menjadi saksi sejarah perkembangan Islam dan Muhammadiyah di kampung ini.
  1. NOTOPRAJAN
(Kampung Notoprajan, Kec.Ngampilan, Kota Yogyakarta)
Notoprajan sebuah kampung yang di selatan dibatasi kampung Kadipaten, di timur dibatasi kampung Suronatan dan disebelah barat dibatasi kampung Serangan, sedang di utara dibatasi kampung Ngadiwinatan. Disebut Notoprajan karena terdapat tempat tinggal/ndalem Notoprajan yang ditinggali pangeran yang bergelar pangeran Hadiwinoto. Kedekatan dengan Kauman dan Suronatan menjadikan kampung ini juga sulit dilepaskan dari sejarah Muhammadiyah.
Di kampung Notoporajan, heritage Muhammadiyah yang masih dijumpai antara lain Gedung Dakwah Muhammadiyah, Langgar Pusaka dan tentunya ‘Gedoeng Muhammadiyah’ yang menjadi kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lama. Yang tidak bisa dilewatkan dari kampung Notoprajan adalah Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah yang merupakan sekolah kader putri Muhammadiyah yang didirikan pada 1923. Hingga kini sekolah kader itu masih berdiri tegak yang disekitarnya berdiri pula beberapa asrama yang menjadi tempat tinggal santriwati.
  1. KARANGKAJEN
(Kampung Karangkajen, Kec.Mergangsan, Kota Yogyakarta)
Sejarah mencatat Karangkajen tidak dapat dilepaskan dari Kauman secara kekerabatan. Dakwah Muhammadiyah di Karangkajen berkembang dengan diadakannya pengajian Priyo Oetomo di sebuah masjid di sana. Pengajian itulah yang menjadi cikal bakal Muhammadiyah Karangkajen. Setelah dakwah Muhammadiyah berkembang ke wilayah lain seperti Karangkajen, hubungan kekeluargaan pun terjalin, salah satunya melalui perkawinan.
Hal yang menarik yang bisa dijumpai di kampung Karangkajen adalah banyaknya makam pendiri dan pimpinan-pimpinan Muhammadiyah diantaranya KH. Ahmad Dahlan, KH. Ibrohim, dan KH. AR. Fahruddin. Di depan masjid Jami’ Karangkajen terdapat rumah keluarga KH. Muhammad Azhar Basyir.
Yang mengherankan, hingga kini tidak banyak dari masyarakat Karangkajen yang tahu mengapa mereka dimakamkan di kampung itu? Ada apa dengan Karangkajen? Hal inilah yang menjadi keunikan dan keistimewaan kampung Karangkajen. Konon, kedekatan emosional KH. Dahlan dengan kampung ini ketika tumbuh ketika dukungan atas berdirinya Muhammadiyah pertama kali muncul dari masyarakat Karangkajen. Di kampung ini juga berkembang kerajinan batik tulis, industri pariwisata (hotel, cafe, ticketing) serta kerajinan-kerajinan lain.

MASJID GEDHE KAUMAN
  • Keterkaitan masjid dengan Kraton
  • Sejarah berdirinya
  • Arsitektur dan tata ruang masjid filosofi tata ruang kota, catur gatra manunggal
  • Fungsi bangunan pawastren, pagongan, mahkamah kabirah / serambi, mighrab, kolam, maksura, plataran, bina manggala, barak prajurit / pejagan
  • Kegiatan-kegiatan sekaten, grebeg
  • Sentuhan Muhammadiyah di masjid shaf, sholat Ied, rakaat taraweh, pemberangkatan jenazah, taraweh tengah malam
NDALEM PENGULON
  • Komplek penghulu Masjid Gedhe
  • Sejarah
  • Pendopo pengulon sidang TK ABA pertama
  • Tepas pengulon (kantor) wewenang, ketip anom
  • Daftar nama-nama penghulu fungsi dan tugas
TK ABA KAUMAN
  • TKABA pertama di Indonesia
  • Pusat kegiatan Aisyiyah / Sopo Tresno
  • Pengajian tiap selasa wage
  • Sore dulunya untuk pengajian pekerja batik
  • Pengajian malam selasa diikuti Sudirman
  • Dulu : Frobel
LANGGAR KHA DAHLAN
  • Sejarah berdirinya fungsi, dirobohkan, konflik dengan masyarakat kauman
  • Dulu : sekolah pawiyatan, SMEA Muhammadiyah
  • Pemilik “Yayasan Ahmad Dahlan”
  • Pembenaran arah kiblat
MAKAM NYI AHMAD DAHLAN
  • Kisah dimakamkan di Kauman tahun?
  • Pesan-pesan Nyi Ahmad Dahlan
  • Biografi Nyi Ahmad Dahlan
SD MUHAMMADIYAH KAUMAN
  • Pawiyatan filosofi
  • Sejarah SD Pawiyatan ; dulu khusus putri
  • Dulu dipakai untuk kuliah Fakultas Ilmu Agama jurusan Dakwah (FIAD), dekan Bp Azhar Basyir
MUSHOLLA AISYIYAH
  • Musholla khusus wanita pertama
  • Pusat kegiatan putri Muhammadiyah
PENDOPO TABLIGH
  • Tempat ikrar pendirian Muhammadiyah

KAUMAN
SURONATAN
  • SD Muhammadiyah Suronatan / Standar school
  • Masjid Taqwa Suronatan dan Pesantren M Taqwa (cikal bakal PUTM)
NOTOPRAJAN
  • Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah
  • Gedung Dakwah Muhammadiyah
  • Gedoeng Muhammadiyah (Jl. KHA Dahlan)
KARANGKAJEN
  • Makam KHA Dahlan
  • TK ABA Karangkajen (Pusat kegiatan Muhammadiyah)
NITIKAN
  • Masjid Sulthonain (masjid Nitikan)
  • Komplek Masjid Muthohirin
KOTAGEDE
  • Musholla Aisyiyah Kotagede
  • Masjid Perak
  • SD Muhammadiyah Bodon
  • SD Muhammadiyah Kleco
  • Komplek PCM Kotagede
  • Rumah KH Muhsin (ipar KHA Dahlan)
  • Rumah Abdul Kahar Muzakkir
  • Rumah KH Amir
  • Rumah KH Masyhudi
  • Rumah KH Abdurrahman

Sumber

You Might Also Like

0 komentar